![]() |
Aksi Demonstrasi Tenaga Honorer BKKBN Menuntut Keadilan |
Gelombang protes kembali mewarnai dunia ketenagakerjaan Indonesia, kali ini dari karyawan honorer BKKBN berbagai daerah di kantor BKKBN Pusat, pada Senin, 12 Agustus 2024. Aksi yang berlangsung sejak pukul 12.00 WIB ini dipicu oleh ketidakpuasan para tenaga kerja honorer yang telah mengabdi selama 15 tahun namun belum diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Aksi protes ini didukung penuh oleh Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), serikat buruh yang kerap memperjuangkan hak-hak pekerja di berbagai sektor.
Menurut perwakilan karyawan BKKBN Majalengka, Nanang, aksi demonstrasi ini berakar dari ketidakadilan yang dirasakan oleh sejumlah karyawan honorer di BKKBN Majalengka. “Selama 15 tahun kami telah mengabdi, bekerja penuh waktu, namun sampai hari ini status kami masih sebagai tenaga honorer. Kami menuntut pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil sesuai janji pemerintah dan BKKBN,” ungkap Nanang di sela-sela aksi.
Para demonstran menilai bahwa pihak BKKBN belum memberikan kejelasan terkait proses pengangkatan ini, meski telah ada regulasi yang seharusnya memberi kesempatan kepada tenaga honorer untuk menjadi PNS, terutama bagi mereka yang telah lama mengabdi. Situasi ini semakin diperparah dengan ketidakpastian kebijakan tenaga kerja dalam lembaga pemerintah, yang membuat para pekerja honorer terjebak dalam ketidakpastian masa depan mereka.
Dukungan KASBI terhadap aksi ini turut menggarisbawahi masalah struktural dalam penanganan tenaga honorer di berbagai instansi pemerintah. Ketua KASBI, Nining Elitos, menyampaikan bahwa masalah pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS sudah menjadi persoalan nasional yang berulang kali disuarakan, namun sering kali diabaikan oleh pemangku kebijakan. "Kita butuh komitmen nyata dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah tenaga kerja honorer ini, khususnya di lembaga-lembaga seperti BKKBN yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat," tegas Nining.

Situasi Demonstrasi dan Upaya Penanganan
Demonstrasi yang berlangsung di Jalan Permata RT 04/05, tepat di depan kantor BKKBN Pusat, dijaga ketat oleh pihak keamanan. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan Kebon Pala, yang turut memonitor aksi ini, melaporkan bahwa meski berlangsung dengan damai, antusiasme demonstran cukup tinggi. Sekitar 200 orang berkumpul di depan kantor, membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan mereka untuk segera diangkat menjadi PNS.
Meski hingga pukul 14.00 WIB situasi tetap kondusif, FKDM bersama pihak kepolisian setempat tetap waspada untuk memastikan keamanan tetap terjaga dan arus lalu lintas di sekitar Jalan Permata tidak terganggu. Salah satu anggota FKDM Kebon Pala, Mahar Prastowo, menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat keamanan dan perwakilan demonstran untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Pihak BKKBN Pusat sendiri mengaku siap melakukan dialog dengan perwakilan buruh, meski hingga sore hari belum ada kesepakatan yang dicapai. Dalam pernyataan singkatnya, juru bicara BKKBN menyatakan bahwa mereka akan menampung aspirasi karyawan Majalengka dan meneruskan tuntutan tersebut ke tingkat yang lebih tinggi. "Kami memahami kekecewaan para karyawan. Isu ini sudah masuk ke meja pimpinan, dan kami akan mencari solusi terbaik dalam waktu dekat," ujar juru bicara tersebut.
Dampak Sosial dan Harapan Ke Depan
Demonstrasi ini menjadi pengingat bahwa permasalahan tenaga honorer di Indonesia masih jauh dari kata selesai. Menurut data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), sekitar 1,5 juta tenaga honorer masih bekerja di berbagai lembaga pemerintah, dengan sebagian besar dari mereka belum mendapatkan kepastian status sebagai PNS. Situasi ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk memberikan kepastian karier bagi para pekerja yang telah lama mengabdi.
Para buruh berharap, melalui aksi ini, pemerintah akan segera merespons tuntutan mereka. “Kami tidak menuntut yang berlebihan, hanya meminta hak kami yang sudah lama dijanjikan,” kata Nanang. Demonstrasi ini diharapkan dapat mendorong adanya perubahan kebijakan yang lebih berpihak pada tenaga kerja honorer, serta menjamin adanya dialog yang konstruktif antara pemerintah dan pekerja.
Aksi demonstrasi pekerja honorer di depan kantor BKKBN Pusat ini mencerminkan tuntutan yang semakin kuat akan keadilan bagi tenaga kerja honorer di Indonesia. Meski situasi berlangsung kondusif, isu ini perlu segera ditangani oleh pemerintah dan BKKBN agar tidak menimbulkan ketidakpuasan lebih lanjut. FKDM Kebon Pala akan terus memantau perkembangan situasi, memastikan keamanan tetap terjaga, dan mendorong penyelesaian melalui dialog yang adil dan transparan.
Komentar
Posting Komentar