“Ngopi Kamtibmas” merupakan inisiatif yang bertujuan untuk mempererat kolaborasi antara aparat kepolisian, TNI, dan masyarakat dalam menjaga keamanan di tingkat lingkungan. Forum ini menjadi ajang diskusi terbuka bagi warga untuk menyampaikan keluhan dan usulan terkait isu keamanan, serta bagi aparat untuk memberikan edukasi tentang cara pencegahan tindak kejahatan.
Ketua RW 09, Bapak Maruki, dalam sambutannya, menekankan pentingnya sinergi antara warga dan aparat keamanan. “Kami tidak bisa menjaga keamanan lingkungan sendirian. Dibutuhkan kerjasama yang erat antara warga, kepolisian, dan TNI untuk memastikan RW 09 tetap aman dan kondusif. Acara ini diharapkan dapat menjadi forum rutin untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, menunjukkan komitmen kuat dari seluruh elemen masyarakat dan aparat keamanan dalam menciptakan lingkungan yang aman. AKBP Dr. Armunanto Hutahaean, S.E., S.H., M.H., Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, hadir sebagai narasumber utama. Selain itu, jajaran Polsek Makasar seperti AKP Eko Bayu (Kanit Reskrim), IPTU Saipudin (Kanit Binmas), dan IPDA M. Guruh (Kasie Humas) turut serta. Dari unsur TNI, Babinsa Kelurahan Kebon Pala, Serma Bambang dan Serda Edy Lala, serta Babinpotdirga Serka Supriyadi, juga berpartisipasi. Hadir pula Ketua RW 09, LMK, para Ketua RT, FKDM Kebon Pala yang diwakili oleh Mahar Prastowo, serta warga RW 09 yang tergabung dalam FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat).
Setelah dibuka dengan sambutan oleh Ketua RW 09, AKBP Dr. Armunanto Hutahaean memaparkan isu-isu krusial terkait keamanan lingkungan. Dalam presentasinya, ia menyoroti fenomena tawuran yang kerap terjadi di kalangan remaja dan meningkatnya kasus penipuan online. “Tawuran bukan hanya soal perkelahian, tapi juga akar masalah sosial yang lebih dalam, seperti pengawasan keluarga dan lingkungan. Masyarakat perlu lebih aktif dalam memantau anak-anak dan lingkungannya, serta segera melaporkan jika ada indikasi kegiatan mencurigakan,” jelas Armunanto.
Ia juga mengingatkan warga untuk lebih waspada terhadap penipuan online, yang menurut data kepolisian, terus meningkat secara signifikan. “Hindari tergiur dengan tawaran investasi yang tidak masuk akal. Jika ragu, selalu periksa dan konsultasikan dengan pihak berwenang atau cari informasi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan,” tambahnya.
Setelah paparan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, di mana warga dengan antusias mengajukan berbagai pertanyaan. Salah satu warga, Ibu Siti, mempertanyakan cara yang tepat untuk mencegah tawuran remaja di lingkungan tempat tinggalnya. Menanggapi hal ini, AKBP Armunanto menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengawasi pergaulan anak-anak mereka serta perlunya program pembinaan remaja yang berkelanjutan di lingkungan RT/RW.
Kegiatan "Ngopi Kamtibmas" mendapat respon positif dari para peserta. Ketua RT 03, Bapak Hadi, menyampaikan bahwa acara ini membuka jalur komunikasi yang lebih baik antara warga dan aparat keamanan. “Dengan adanya forum seperti ini, kami merasa lebih dekat dengan aparat, sehingga tidak ragu untuk melapor jika ada kejadian mencurigakan,” ujarnya.
Sementara itu, FKDM Kebon Pala, melalui perwakilannya, Mahar Prastowo, menilai kegiatan ini menjadi langkah preventif yang efektif. "Kegiatan ini memperkuat deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan. Kolaborasi antara warga, FKDM, dan aparat penting dalam menjaga keamanan lingkungan,” katanya.
Dalam data yang dirilis oleh Polres Metro Jakarta Timur, pada tahun 2023, terdapat 120 kasus penipuan online dan 45 kasus tawuran yang terjadi di wilayah Jakarta Timur. Angka ini menurun sebesar 15% dibandingkan dengan tahun 2022, berkat upaya bersama dalam pencegahan melalui sosialisasi dan forum diskusi seperti “Ngopi Kamtibmas.”
Kegiatan “Ngopi Kamtibmas” membuktikan bahwa keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Interaksi langsung antara warga dan aparat keamanan, baik dari kepolisian maupun TNI, menciptakan rasa aman dan nyaman yang lebih besar di tengah masyarakat. Dengan komunikasi yang lebih intensif dan partisipasi aktif, masalah-masalah keamanan seperti tawuran dan penipuan online dapat dicegah sejak dini. Forum ini diharapkan menjadi wadah rutin yang mampu menjawab tantangan keamanan di masa mendatang, sekaligus memperkuat hubungan antara masyarakat dan penegak hukum dalam menjaga ketertiban lingkungan.
Komentar
Posting Komentar